Iklim mahasiswa yang cenderung apatis kini cukup menjadi tantangan bagi kami, apakah aku dan teman-temanku di BEM dapat bekerja dengan optimal? Lantas rencana strategis riil apa yang harus aku dan teman-temanku usahakan?
Sebagai Direktur IPB Social Politik Center BEM KM, aku bersama teman-teman mencoba merancang kembali sistem koordinasi politik kampus. Hal ini dilakukan berdasarkan pengalaman kami. Pengalamanku selama dua tahun di BEM Fakultas sebagai sekretaris Departemen politik, kajian strategis dan advokasi serta kepala Departemen Perekonomian, alhamdulillah cukup membantuku.
Dalam rangka mengoptimalkan tim kerja ISPC maka sistem kerjanya kubagi menjadi tiga yakni: 1. Tim Media dan Hubungan Luar, bertugas penghubung antara ISPC dengan pihak terkait misalnya media, dosen serta mempropaganda isu ; 2. Tim Garda Aksi, bertugas mengkoordinasikan PJ Garda Aksi setiap Fakultas, penanggungjawab Garda Pejuang dan Tim Kreatif Aksi lapang; Dan 3. Tim Kajian Isu, bertugas mengkoordinasikan tim kajian isu pertanian, nasional, bogor dan kampus. Tim ini harus merekomendasikan solusi isu berdasarkan referensi terpercaya dan kajian ilmiah.
Sistem koordinasi kubagi menjadi tiga : 1. Rapat Pleno BEM se-IPB; 2. Rapat Bidang (Pertanian, Nasional, Daerah/Bogor serta Kampus); dan yang terakhir 3. Rapat Top Manajemen (Koordinasi empat Kementrian Kebijakan di BEM KM). Gerakan mahasiswa internal IPB pun dirancang berbentuk desentralisasi, dengan masing-masing Fakultas diberi nama formal ISPC sektor A, B, C sampai Diploma.
Untuk sistem regenerasi jangka panjang, aku mencanangkan terbentuknya IPB Political School. IPS merupakan sebuah program pengkaderan politik resmi pertama di IPB. Seiring perjalanan, tidak semua sistem kerja di atas berjalan optimal. Hal ini dikarenakan minimnya SDM berkompeten, kesibukan masing-masing fakultas , sistem koordinasi yang cenderung tidak mengikat dan belum stabil. Aku bersama teman-teman kembali mengevaluasi dan berusaha memperbaiki kekurangan serta kesalahan.
Pada pertengahan kepengurusan, mahasiswa baru pada Bulan Juli mulai masuk. Mereka dengan semangat tinggi banyak yang ingin magang di BEM. Kesempatan ini kami gunakan untuk mengkader mereka melalui IPB Political School. Mereka kami berikan pembinaan intensif dan kesempatan praktik langsung di lapangan sebagai motor utama gerakan vertikal sekaligus horizontal mahasiswa IPB. Alhamdulillah, gerakan mahasiswa IPB kembali hidup dan sistem koordinasi dengan fakultas kembali ditekankan lewat program roadshow ke fakultas (jaring aspirasi langsung dari bawah).
Gerakan vertikal kami mencakup; audiensi ke DPR/D, Departemen Pertanian, Dosen Ahli. Sedangkan gerakan horizontal meliputi bakti sosial ke desa, galang dana bencana alam, serta aksi solidaritas lain ,bekerjasama dengan Departemen Sosial dan Lingkungan Masyarakat BEM. Tak jarang kami pun melakukan pencerdasan isu publik di kampus lewat acara santai seperti 'ngariung sore', pentas topeng monyet, aksi teatrikal, dan aksi menarik lainnya.
Mungkin usaha kami belum terlihat secara signifikan secara kuantitatif. Akan tetapi aku bangga atas kerjasama yang solid dari teman-teman BEM. Harapannya mahasiswa sebagai wakil rakyat ekstraparlementer dapat lebih 'merakyat', semoga!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar